Manusia adalah mahluk hidup ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Hal ini berarti bahwa manusia mempunyai keistimewaan dibanding dengan mahluk hidup yang lain. Salah satu keistimewaan yang menonjol adalah perilakunya. Meskipun semua makhluk hidup mempunyai perilaku, namun perilaku manusia berbeda dengan perilaku makhluk hidup yang lain, misalnya kucing atau anjing. Contohnya, dalam memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makan, minum, menyalurkan hasrat birahi seksnya, kedua makhluk tersebut (manusia dan binatang) sangat berbeda. Binatang (anjing atau kucing) dalam memenuhi kebutuhan biologisnya tersebut dapat melakukannya di mana saja dan kapan saja, termasuk dalam melakukan hubungan seks. Tetapi manusia dalam memenuhi kebutuhan tersebut dikendalikan oleh rasio dan emosinya. Apabila manusia dalam kebutuhan biologisnya secara sembarangan seperti anjing atau kucing akan dikatakan sama dengan binatang, dan tidak berbudaya. Dari ilustrasi ini dapat disimpulkan bahwa yang membedakan manusia dengan binatang adalah perilakunya, atau manusia dikenal karena perilakunya.
Nah bagaimana kalau kita melihat suatu hubungan antara otak dengan perilaku yang kedapatannya sering menonton video porno?. Menonton film atau video pornografi dapat mengeksplorasi fantasi seksual pria maupun wanita. Sejumlah pria beralasan, menonton film porno dapat mendorong rangsangan seksual untuk meningkatkan hubungan intim dengan sang istri.
Tetapi sebuah penelitian mengungkapkan, bahwa menonton film porno dapat berdampak buruk bagi kesehatan otak. Para peneliti di Jerman menemukan, terlalu sering atau secara teratur menonton film atau video porno dapat membuat volume otak di daerah striatum mengalami penyusutan. Striatum merupakan daerah di otak yang berkaitan dengan motivasi.
Ketika menonton film porno, produksi dopamin akan meningkat sehingga membuat suasana hati bahagia. Akan tetapi, jika terlalu sering justru dapat menurunkan sesitifitas otak terhadap rangsangan seksual.
Otak akhirnya membutuhkan lebih banyak dopamin untuk bisa terangsang secara seksual. Dengan begitu, seseorang pun akan memiliki keinginan lebih banyak untuk menonton film porno.
Sumber :
Kompas (Dian Maharani)
Komentar
Posting Komentar