Sebelum saya membahas tentang psikologi yang lain, saya akan membahas suatu ilmiah dengan metafisika. Seringkali kita diajari sejak sekolah sudah mengenal suatu pengertian atau definisi itu sendiri maka saya tidak menerangkannya.
Kita ambil saja satu teori dari tokoh terkenal dari psikologi yakni Sigmund Freud yang terkenal dengan struktur kepribadiannya yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Dan pada tahun 1933 teori tersebut dikembangkan lagi menjadi id, ego, dan superego. Namun saya tidak akan membahas secara menyeluruh dari teori Freud tersebut karena anda bisa membacanya di buku psikologi atau literatur yang lain.
Dari suatu teori tersebut kita dapat tahu betapa abstraknya hal tersebut namun dapat menjadi sesuatu yang kongkret. Seperti alam jabarut, alam malakut, dan alam ruhaniyah adalah metafisika. Namun dalam alam metafisika abstrak menjadi kongkret. Di dalam dunia abstrak, abstrak adalah kongkret, di dalam dunia kongkret adalah abstrak-abstrak, di dalam dunia ilmiah abstrak adalah kongkret.
"Rasulullah bersabda, nanti kalau engkau meninggal dunia, baru engkau ketahui bahwa selama ini engkau bermimpi di dunia". Jadi kehidupan di dunia untuk kubur adalah abstrak, tapi di dalam kubur siksa kubur yang bagi kita adalah kongkret.
Di dalam mimpi, yang kehidupan yang nyata ini adalah abstrak. Di dalam mimpi, kejadian-kejadian dalam mimpi tersebut bagi kita adalah kongkret. Kemudian kita tersadar sesudah kita terjatuh dari tempat tidur bahwa "ow" baru kita tahu mimpi tersebut adalah abstrak.
Kita ambil saja satu teori dari tokoh terkenal dari psikologi yakni Sigmund Freud yang terkenal dengan struktur kepribadiannya yakni sadar (conscious), prasadar (preconscious), dan tak-sadar (unconscious). Dan pada tahun 1933 teori tersebut dikembangkan lagi menjadi id, ego, dan superego. Namun saya tidak akan membahas secara menyeluruh dari teori Freud tersebut karena anda bisa membacanya di buku psikologi atau literatur yang lain.
Dari suatu teori tersebut kita dapat tahu betapa abstraknya hal tersebut namun dapat menjadi sesuatu yang kongkret. Seperti alam jabarut, alam malakut, dan alam ruhaniyah adalah metafisika. Namun dalam alam metafisika abstrak menjadi kongkret. Di dalam dunia abstrak, abstrak adalah kongkret, di dalam dunia kongkret adalah abstrak-abstrak, di dalam dunia ilmiah abstrak adalah kongkret.
"Rasulullah bersabda, nanti kalau engkau meninggal dunia, baru engkau ketahui bahwa selama ini engkau bermimpi di dunia". Jadi kehidupan di dunia untuk kubur adalah abstrak, tapi di dalam kubur siksa kubur yang bagi kita adalah kongkret.
Di dalam mimpi, yang kehidupan yang nyata ini adalah abstrak. Di dalam mimpi, kejadian-kejadian dalam mimpi tersebut bagi kita adalah kongkret. Kemudian kita tersadar sesudah kita terjatuh dari tempat tidur bahwa "ow" baru kita tahu mimpi tersebut adalah abstrak.
Komentar
Posting Komentar