Langsung ke konten utama

Kenangan lima orang

Antropobiologi. Yup, mata kuliah tersebut adalah mata kuliah yang jarang dikenal oleh universitas lain meski sesama jurusan psikologi untuk angkatan saya. Karena mata kuliah tersebut ditiadakan pada semua universitas kecuali universitas saya.

Saya sempat bertanya kepada dosen saya yang waktu itu mengajar dikelas. "Jika kalian tidak lulus mata kuliah antropobiologi bagaimana kamu bisa belajar faal?." Yah, memang belajar antropobiologi mencakup pada dasar dari pada suatu organ yang dimana pelajaran tentang organ sendiri itu akan dibahas pada mata kuliah faal. Oleh karena itu dasar dari mata kuliah faal itu sendiri adalah antropobiologi yang seperti organella, genetika, asam inti, dll.

Dan yang paling mengejutkan dari satu kelas antropobiologi yang saya masuki, hanya lima orang yang lulus dari mata kuliah tersebut termasuk saya, (untuk mahasiswa yang seangkatan dengan saya). Memang dosennya terkenal sampai seluruh lapisan fakultas psikologi baik itu S1 dan S2 di universitas saya. Terkenal apa?, mungkin anda bisa menanyakannya pada mahasiswa lain yang seprofesi, satu universitas dan  seangkatan dengan saya, karena tiap presespsi dan kesan awal berjumpa akan mempengaruhi pada penilaian seseorang. Menurut saya beliau sudah bagus dalam pengajarannya karena dari pengalaman beliau sudah mengajar sejak tahun 90-an, beliau juga mudah hafal terhadap wajah, tulisan, dan nama mahasiswanya baik itu mahasiswa yang mengulang, dan aktif tidaknya mahasiwa tersebut. "Saya memberikan nilai berdasarkan apa yang anda kerjakan, dan tidak ada subyektifitas dalam hasil nilai kalian".

Namun pada tahun angkatan baru ini, beliau sudah mulai memberikan kemudahan dalam nilai bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut. Dan berita bagusnya terdapat dosen tambahan yang mampu mengantikan beliau untuk mengajar mata kuliah antropobiologi dan faal untuk kelas malam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Angket dan Skala

Meskipun dalam penggunaan sehari-hari banyak praktisi pengukuran maupun peneliti yang menyamakan saja istilah Angket dengan istilah Skala namun perlu dijelaskan bahwa sebagai sesama alat pengumpulan data keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Perbedaan tersebut antara lain :       Angket Data yang diungkap oleh angket berupa data faktual atau yang dianggap fakta dan kebenaran yang diketahui oleh subjek. Contoh, data mengenai Riwayat Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga, Pilihan Metode KB, Penghasilan Rata-rata Perbulan, Jenis Film yang disukai, opini atau pendapat mengenai suatu isyu, dan semacamnya merupakan data yang diungkap angket. Pertanyaan dalam angket berupa pertanyaan langsung terarah pada informasi mengenai data yang hendak diungkap. Data termasuk berupa fakta atau opini yang menyangkut diri responden. Responden terhadap angket tahu persis mengenai apa yang ditanyakan dalam angket dan informasi apa yang dicari oleh pertanyaan yang bersangkutan. Respon yang

Peran emosi dalam proses kognisi

Pendahuluan A.     Latar belakang Dari mana emosi itu muncul, apakah dari pikiran atau dari tubuh?. Agaknya tak seorang pun bisa menjawabnya dengan pasti. Ada yang mengatakan tindakan dulu (tubuh), baru muncul emosi. Ada pula yang mengatakan emosi (pikiran) baru tindakan. Mana yag muncul lebih dahulu tidaklah begitu penting bagi kita sebab tindakan dan emosi pada dasanya sangat erat berkaitan. Kita tidak mungkin memisahkan tindakan dan emosi. Karena keduanya merupakan bagian dari keseluruhan. Meskipun begitu, ada prinsip yang bisa kita pegang, yaitu emosi akan menjadi semakin kuat apabila diberi ekspresi fisik (Wegne, 1995). Misalnya saja, bila seseorang marah, lantas mengepalkan tangan, memaki-maki dan membentak-bentak, dia tidak mengurangi marahnya, tetapi justru kian menjadi marah. Pada hakikatnya setiap orang mempunyai emosi. Dari bangun tidur pagi hari sampai waktu tidur malam hari, kita mengalami berbagai macam pengalaman yang menimbulkan berbagai macam emosi pula.

Sasaran Cinta

Setiap pasangan suatu saat pasti akan menghadapi suatu masalah karena hal tersebut pasti sudah biasa, namun apabila pada pasangan tersebut mampu menghadapi itu semua baru itu luar biasa. "Sasaran cinta bukanlah mendapat sesuatu yang yang Anda inginkan tetapi melakukan sesuatu untuk kesejahterahaan orang yang Anda cintai". Kata tersebut saya kutip dalam cerita ini dari buku yang berjudul Lima Bahasa Kasih. Satu tahun yang lalu saya merasakan apa yang dimaksud dengan "Sasaran Cinta" dalam buku tersebut. Saya merasa mendapatkan suatu dukungan dari pacar saya ketika mempunyai hasrat untuk melakukan hal tertentu. Seperti halnya mengikuti suatu komunitas, membuat template, menjadi penulis. Semua itu terasa termotivasi dan jika diibaratkan dalam revisi skripsi dia mudah sekali memberikan acc-nya kepada tulisan saya. Memberi kata-kata pujian hanyalah satu cara untuk mengungkapkan kata-kata mendukung kepada pasangan. Kita semua memiliki bagian-bagian di mana kita