Langsung ke konten utama

Bahasa kasih diatas cinta

Mengobati rasa rindu dengan bertemu, jadikan aku untuk selalu memujamu, hihi. Seiring kutahu rasa rindu akan muncul ketika kau tidak bertemu dengan kekasihmu sobat. Eits, jangan salah. Sesungguhnya awal sebuah rasa kasih akan muncul ketika kau tahu akan tentang dirinya. Karena tak tahu maka tak kenal, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak kasih.

Sobat, jika kau sudah mengalami suatu hubungan dan sampai pada taraf kasih maka apapun akan kau berikan kepadanya meski itu nyawa. Bukan hanya nyawa saja tapi kau sudah bersatu dan saling memahami. Mungkin engkau pernah mendengar "ibarat roti ini dagingku, minuman anggur ini adalah darahku satukan aku dengan engkau" (terjemahan) Prof. Khadirun Yahya. dan ada lagi. "Menyayangi yang aku sayang, AKU SAYANG (tegas), mencintai yang kucinta. AKU CINTA (tegas). Bila seseorang sudah kucintai mataku ada dimatanya jika dia melihat. Tanganku ada di tangannya apabila dia memegang. Kakiku ada di kakinya jika dia berjalan. Jika dia meminta kukabulkan" (Bapanda Moga). 

Mari kita kupas satu persatu. Apakah anda pernah melihat budaya orang yang hanya bertukar dengan cawan atau minuman maka kedua orang tersebut menjadi saudara meski sebenarnya mereka berdua tidak ada hubungan darah. Cukup aneh memang, hanya dengan bertukar cawan saja sudah jadi saudara!. Sebenarnya memang mereka sudah memasukkan ilmu atau tenaga dalam kedalam minuman dan roti tersebut. Mereka juga berjanji sebelum meminum dan memakannya.

Secara dzahir (jasmani) mereka juga tetap terlihat sama saja. Tapi secara rohani mereka sudah menjadi satu. Dimanapun berada, dimanapun mereka beraktifitas, rohaniyah seorang saudara tersebut akan menyertainya. 

Kasih diatas sebuah cinta yang berawal dari tahu. Karena memang kita berawal dari ketidak tahuan seperti seorang bayi yang polos.

Lalu bagaimana tuhan menyertai kita?. Sedangkan kita hanya tahu tuhan itu ada namun kita belum kenal. Tahu dan kenal itu berbeda artinya dan memang tuhan itu tidak ada di dunia.

Setiap budaya berbeda cara pandang mereka karena memang budaya mempunyai paradigma mereka tersendiri dan anutan agama mereka masing-masing. Mereka akan menemukan tuhannya dengan cara mereka tersendiri.

Tapi, temukan tuhanmu yang nyata. Jangan kau temukan tuhan yang kira-kira, jika kira-kira setannya merajalela

Komentar

  1. like this :) yakini Tuhan slalu bersama kita, Tuhan ada didalam hati kita

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Angket dan Skala

Meskipun dalam penggunaan sehari-hari banyak praktisi pengukuran maupun peneliti yang menyamakan saja istilah Angket dengan istilah Skala namun perlu dijelaskan bahwa sebagai sesama alat pengumpulan data keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Perbedaan tersebut antara lain :       Angket Data yang diungkap oleh angket berupa data faktual atau yang dianggap fakta dan kebenaran yang diketahui oleh subjek. Contoh, data mengenai Riwayat Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga, Pilihan Metode KB, Penghasilan Rata-rata Perbulan, Jenis Film yang disukai, opini atau pendapat mengenai suatu isyu, dan semacamnya merupakan data yang diungkap angket. Pertanyaan dalam angket berupa pertanyaan langsung terarah pada informasi mengenai data yang hendak diungkap. Data termasuk berupa fakta atau opini yang menyangkut diri responden. Responden terhadap angket tahu persis mengenai apa yang ditanyakan dalam angket dan informasi apa yang dicari oleh pertanyaan yang bersangkutan. Respon yang

Peran emosi dalam proses kognisi

Pendahuluan A.     Latar belakang Dari mana emosi itu muncul, apakah dari pikiran atau dari tubuh?. Agaknya tak seorang pun bisa menjawabnya dengan pasti. Ada yang mengatakan tindakan dulu (tubuh), baru muncul emosi. Ada pula yang mengatakan emosi (pikiran) baru tindakan. Mana yag muncul lebih dahulu tidaklah begitu penting bagi kita sebab tindakan dan emosi pada dasanya sangat erat berkaitan. Kita tidak mungkin memisahkan tindakan dan emosi. Karena keduanya merupakan bagian dari keseluruhan. Meskipun begitu, ada prinsip yang bisa kita pegang, yaitu emosi akan menjadi semakin kuat apabila diberi ekspresi fisik (Wegne, 1995). Misalnya saja, bila seseorang marah, lantas mengepalkan tangan, memaki-maki dan membentak-bentak, dia tidak mengurangi marahnya, tetapi justru kian menjadi marah. Pada hakikatnya setiap orang mempunyai emosi. Dari bangun tidur pagi hari sampai waktu tidur malam hari, kita mengalami berbagai macam pengalaman yang menimbulkan berbagai macam emosi pula.

Sasaran Cinta

Setiap pasangan suatu saat pasti akan menghadapi suatu masalah karena hal tersebut pasti sudah biasa, namun apabila pada pasangan tersebut mampu menghadapi itu semua baru itu luar biasa. "Sasaran cinta bukanlah mendapat sesuatu yang yang Anda inginkan tetapi melakukan sesuatu untuk kesejahterahaan orang yang Anda cintai". Kata tersebut saya kutip dalam cerita ini dari buku yang berjudul Lima Bahasa Kasih. Satu tahun yang lalu saya merasakan apa yang dimaksud dengan "Sasaran Cinta" dalam buku tersebut. Saya merasa mendapatkan suatu dukungan dari pacar saya ketika mempunyai hasrat untuk melakukan hal tertentu. Seperti halnya mengikuti suatu komunitas, membuat template, menjadi penulis. Semua itu terasa termotivasi dan jika diibaratkan dalam revisi skripsi dia mudah sekali memberikan acc-nya kepada tulisan saya. Memberi kata-kata pujian hanyalah satu cara untuk mengungkapkan kata-kata mendukung kepada pasangan. Kita semua memiliki bagian-bagian di mana kita