Mengobati rasa rindu dengan bertemu, jadikan aku untuk selalu memujamu, hihi. Seiring kutahu rasa rindu akan muncul ketika kau tidak bertemu dengan kekasihmu sobat. Eits, jangan salah. Sesungguhnya awal sebuah rasa kasih akan muncul ketika kau tahu akan tentang dirinya. Karena tak tahu maka tak kenal, tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta, tak cinta maka tak kasih.
Sobat, jika kau sudah mengalami suatu hubungan dan sampai pada taraf kasih maka apapun akan kau berikan kepadanya meski itu nyawa. Bukan hanya nyawa saja tapi kau sudah bersatu dan saling memahami. Mungkin engkau pernah mendengar "ibarat roti ini dagingku, minuman anggur ini adalah darahku satukan aku dengan engkau" (terjemahan) Prof. Khadirun Yahya. dan ada lagi. "Menyayangi yang aku sayang, AKU SAYANG (tegas), mencintai yang kucinta. AKU CINTA (tegas). Bila seseorang sudah kucintai mataku ada dimatanya jika dia melihat. Tanganku ada di tangannya apabila dia memegang. Kakiku ada di kakinya jika dia berjalan. Jika dia meminta kukabulkan" (Bapanda Moga).
Mari kita kupas satu persatu. Apakah anda pernah melihat budaya orang yang hanya bertukar dengan cawan atau minuman maka kedua orang tersebut menjadi saudara meski sebenarnya mereka berdua tidak ada hubungan darah. Cukup aneh memang, hanya dengan bertukar cawan saja sudah jadi saudara!. Sebenarnya memang mereka sudah memasukkan ilmu atau tenaga dalam kedalam minuman dan roti tersebut. Mereka juga berjanji sebelum meminum dan memakannya.
Secara dzahir (jasmani) mereka juga tetap terlihat sama saja. Tapi secara rohani mereka sudah menjadi satu. Dimanapun berada, dimanapun mereka beraktifitas, rohaniyah seorang saudara tersebut akan menyertainya.
Kasih diatas sebuah cinta yang berawal dari tahu. Karena memang kita berawal dari ketidak tahuan seperti seorang bayi yang polos.
Lalu bagaimana tuhan menyertai kita?. Sedangkan kita hanya tahu tuhan itu ada namun kita belum kenal. Tahu dan kenal itu berbeda artinya dan memang tuhan itu tidak ada di dunia.
Setiap budaya berbeda cara pandang mereka karena memang budaya mempunyai paradigma mereka tersendiri dan anutan agama mereka masing-masing. Mereka akan menemukan tuhannya dengan cara mereka tersendiri.
Tapi, temukan tuhanmu yang nyata. Jangan kau temukan tuhan yang kira-kira, jika kira-kira setannya merajalela
like this :) yakini Tuhan slalu bersama kita, Tuhan ada didalam hati kita
BalasHapus