Langsung ke konten utama

Jatuh cinta pada cinta



Para psikolog anak menegaskan bahwa setiap anak membutukan emosional mendasar tertentu yang harus dipenuhi jika ia akan menjadi mantap secara emosional. Di antara kebutuhan emosional itu, tak ada yang lebih mendasar daripada kebutuhan akan kasih sayang dan cinta, kebutuhan untuk merasakan bahwa ia menjadi bagian dan diingini. Dengan kasih sayang yang cukup banyak, si anak sudah tentu akan berkembang menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab. Tanpa kasih sayang, pertumbuhannya secara emosional dan sosial akan terbelakang.


Kebutuhan emosional akan cinta, bagaimanapun, bukan merupakan sekedar fenomena masa kanak-kanak. Kebutuhan itu mengikuti kita hingga masa dewasa dan perkawinan kita. Pengalaman "jatuh cinta" untuk sementara memenuhi kebutuhan itu, tetapi itu hanya merupakan "pengobatan kilat" dan, sebagaimana kita akan pelajari nanti, mempunyai daya tahan terbatas. Setelah kita turun dari awang-awang obsesi "kasmaran", kebutuhan emosional untuk cinta muncul lagi di permukaan karena itu sudah menjadi dasar dari sifat kita. Sifat itu bercokol di inti hasrat emosional kita. Kita memerlukan cinta sebelum kita "jatuh cinta", dan kita akan membutuhkannya selama kita hidup.


Sumber:
Chapman G..  .Lima Bahasa Kasih. Karisma. Tanggerang Selatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Angket dan Skala

Meskipun dalam penggunaan sehari-hari banyak praktisi pengukuran maupun peneliti yang menyamakan saja istilah Angket dengan istilah Skala namun perlu dijelaskan bahwa sebagai sesama alat pengumpulan data keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang berbeda. Perbedaan tersebut antara lain :       Angket Data yang diungkap oleh angket berupa data faktual atau yang dianggap fakta dan kebenaran yang diketahui oleh subjek. Contoh, data mengenai Riwayat Pendidikan, Jumlah Anggota Keluarga, Pilihan Metode KB, Penghasilan Rata-rata Perbulan, Jenis Film yang disukai, opini atau pendapat mengenai suatu isyu, dan semacamnya merupakan data yang diungkap angket. Pertanyaan dalam angket berupa pertanyaan langsung terarah pada informasi mengenai data yang hendak diungkap. Data termasuk berupa fakta atau opini yang menyangkut diri responden. Responden terhadap angket tahu persis mengenai apa yang ditanyakan dalam angket dan informasi apa yang dicari oleh pertanyaan yang bersangkutan. Respon yang

Peran emosi dalam proses kognisi

Pendahuluan A.     Latar belakang Dari mana emosi itu muncul, apakah dari pikiran atau dari tubuh?. Agaknya tak seorang pun bisa menjawabnya dengan pasti. Ada yang mengatakan tindakan dulu (tubuh), baru muncul emosi. Ada pula yang mengatakan emosi (pikiran) baru tindakan. Mana yag muncul lebih dahulu tidaklah begitu penting bagi kita sebab tindakan dan emosi pada dasanya sangat erat berkaitan. Kita tidak mungkin memisahkan tindakan dan emosi. Karena keduanya merupakan bagian dari keseluruhan. Meskipun begitu, ada prinsip yang bisa kita pegang, yaitu emosi akan menjadi semakin kuat apabila diberi ekspresi fisik (Wegne, 1995). Misalnya saja, bila seseorang marah, lantas mengepalkan tangan, memaki-maki dan membentak-bentak, dia tidak mengurangi marahnya, tetapi justru kian menjadi marah. Pada hakikatnya setiap orang mempunyai emosi. Dari bangun tidur pagi hari sampai waktu tidur malam hari, kita mengalami berbagai macam pengalaman yang menimbulkan berbagai macam emosi pula.

Sasaran Cinta

Setiap pasangan suatu saat pasti akan menghadapi suatu masalah karena hal tersebut pasti sudah biasa, namun apabila pada pasangan tersebut mampu menghadapi itu semua baru itu luar biasa. "Sasaran cinta bukanlah mendapat sesuatu yang yang Anda inginkan tetapi melakukan sesuatu untuk kesejahterahaan orang yang Anda cintai". Kata tersebut saya kutip dalam cerita ini dari buku yang berjudul Lima Bahasa Kasih. Satu tahun yang lalu saya merasakan apa yang dimaksud dengan "Sasaran Cinta" dalam buku tersebut. Saya merasa mendapatkan suatu dukungan dari pacar saya ketika mempunyai hasrat untuk melakukan hal tertentu. Seperti halnya mengikuti suatu komunitas, membuat template, menjadi penulis. Semua itu terasa termotivasi dan jika diibaratkan dalam revisi skripsi dia mudah sekali memberikan acc-nya kepada tulisan saya. Memberi kata-kata pujian hanyalah satu cara untuk mengungkapkan kata-kata mendukung kepada pasangan. Kita semua memiliki bagian-bagian di mana kita