Sering kali kita mendengar atau melihat banyaknya tindak kekerasan yang
terjadi dalam lingkungan sekitar kita. Sangat disayangkan di lingkungan kita
tidak belum tercipta rasa aman. Hal ini dapat memicu konflik sosial, seperti
tidak akan percaya kepada setiap orang di sekitar kita, kita akan cenderung
untuk waspada. Hal itu bagus, tetapi terlalu curiga terhadap orang lain juga
akan menimbulkan efek tidak baik. Jika dibiarkan akan mencapai taraf yang lebih
parah. Selain itu baik pelaku atau korban tetap akan dirugikan. Karena itulah saya akan membahas mengenai agresi.
Sebelum saya membahas pengertian dari agresi, sering kita mendengar kata-kata sperti agresi, agresifitas, dan agresif. Dari ketiga kata tersebut yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan makna atau arti. Kata agresif menunjukkan kata sifat, sedangkan kata agresifitas adalah suatu tingkahlaku dari pengertian agresi itu sendiri. Pengertian dari kata agresi itu sendiri adalah suatu emosi dengan melibatkan unsur kesengajaan yang ditunjukkan pada mahluk hidup terutama manusia, dengan tujuan untuk melukainya serta ada upaya menghindar pada diri korban.
Dalam agresi terdapat kaitannya dengan frustasi, perilaku agresi disebabkan oleh rasa frustasi yang muncul karena ketidakpuasan dalam diri seseorang. Sedangkan pengertian frustasi sendiri adalah suatu emosi negatif yang muncul ketika terhalangnya suatu tujuan dengan harapan.
Agresi umumnya ditunjukkan pada seseorang atau masyarakat, meskipun agresi ini juga dapat diarahkan pada diri sendiri seperti bunuh diri atau menyakiti diri sendiri. Tingkat agresifitas umumnya tergantung pada seberapa besar frustasi yang dialami.
Dalam agresi ini dapat kita kaitkan dengan dengan kehidupan keseharian kita yakni pada kemacetan yang tidak terelakkan di kota besar seperti di Jakarta dan Surabaya.
![]() |
Di dalam kemacetan tersebut terdapat suatu emosi negatif dan meningkatkan agresi, terdiri dari: keributan, kepadatan, bau asap kendaraan, serta temperatur dan tempramen dapat muncul dalam waktu bersamaan. (Baron, 1977; Baron dan Richardson, 1994) melakukan penelitian yang menemukan bahwa sejumlah kericuan kaum urban yang terjadi antara 1967 sampai 1971 meningkat seiring dengan meningkatnya temprature.
Jika dikaitkan dengan faal, tingkah laku agresi pada manusia diasosiasikan dengan area pada otak yang disebut AMYGDALA. Area tersebut sangat berpengaruh besar pada tingkat kekerasan pada seseorang. Dan apabila area pada amygdala tersebut mengalami kerusakan, seseorang tersebut akan bertindak dengan sadis.
Komentar
Posting Komentar